Menggadaikan Akidah
Oleh : @leciseira
Tak mudah jalan awal yang aku arungi selama berhijrah. Terlebih, aku adalah seorang aktris teater. Tiga tahun lebih menggeluti dunia ini, sering sekali aku ditawari peran yang bagus, tetapi mewajibkanku untuk melepaskan jilbabku. Awalnya, karena aku begitu mencintai dunia ini, tak ada gundah sedikit pun di hatiku unguk menanggalkan jilbabku. Saat itu, bagiku mendapatkan peran yang hebat adalah yang terpenting. Aku ingin semua orang takjub akan bakatku. Aku ingin semua orang kagum melihat kemampuan aktingku.
Dahulu, aku sering merasa kesal ketika ada orang yang memarahiku karena aku sering sekali menggadaikan jilbabku demi sebuah peran. Sungguh, rasanya aku lelah dinasihati setiap kali selesai memainkan peran yang membuatku harus menanggalkan jilbab. Memangnya kenapa? Ini hidupku, ini pilihanku, ini bakat yang ingin aku kembangkan. Orang lain tak berhak mencampurinya. Benar, kan?
Namun, itu dulu. Jauh sebelum Allah memperkenalkanmu dengan bidadari-bidadari yang mampu menggetarkan hatiku. Yang ketika akau melihatnya, aku selalu malu karena belum bisa menjadi seperti mereka. Pakaiannya yang tertutup sempurna juga tutur kata yang halus dan membawa suasana bahagia selalu mampu mencipta halaqah yang aku impikan.
Bertemu dengan mereka membuatku banyak belajar, bahwa sungguh Allah menciptakan wanita dengan begitu istimewa, seperti sebuah perhiasan yang sangat berharga. Oleh karena itu, kita berkewajiban untuk menjaga dan menyembunyikannya dari mata dan hati yang hendak berbuat kejahatan.
Bertemu dengan mereka membuatku merenung. Kembali berkaca dan melihat diriku sendiri yang masih jauh dari kata salihah. Aku ingin terus berkarya dengan berakting, tetapi aku mulai berpikir untuk berhenti menggadaikan akidahku. Aku mulai yakin, bahwa Allah akan menggantikan sesuatu yang lebih baik dari dunia terater yang aku cintai. Tak apa jika aku tak bisa menjadi aktris seperti yang aku harapkan sejak dulu. Yang terpenting aku tak kehilangan rida dari Allah di setiap langkahku.
Bertemu dengan mereka, aku semakin belajar. Mengikhlaskan mimpi itu memang tak mudah. Namun, jika tujuan kita adalah untuk menggapai keberkahan Sang Ilahi maka suatu hari akan Dia gantikan dengan yang lebih baik lagi. Jadi, tetaplah bersemangat untuk senantiasa memperbaiki diri dan jangan pernah berhenti meski rasanya sudah tidak sanggup lagi.
~Leci Seira
Stabat, 16 September 2020
#MujahidarWriter
#InspiratorMuslimah
#Day3
Komentar
Posting Komentar