Langsung ke konten utama

Kok, Masih Pacaran?

 Kok, Masih Pacaran? 

Oleh : @leciseira 



Sejak dulu, aku selalu bertanya, "Mengapa ada banyak sekali orang yang mengerti aturan agama, tetapi masih berpacaran?" 


Bukan niat mau membandingkan ilmu agama satu orang dengan yang lainnya. Hanya, terkadang aku sedih, mengapa banyak yang mengabaikan hal ini. Tak jarang aku melihat mereka yang tak malu memasang status tentang pacar tidak halalnya dan mengabaikan fakta bahwa hubungan mereka adalah sesuatu yang tidak benar. 


Pada zaman ini, banyak sekali kutemui orang-orang dengan ilmu agama yang jauh lebih tinggi dariku, tetapi masih tak ragu menyandang status seperti itu. Miris, memang. Aku paham betul, ilmu agama yang kumiliki masih jauh di bawahnya. Namun, aku sangat menyayangkan ketika melihat hal ini terjadi di depan mataku. 


Hanya karena kedua pihak sama-sama saleh dan salihah, bukan berarti jalinan hubungan pacaran menjadi sebuah hal yang halal. Lagi, tak akan ada orang saleh dan salihah yang akan berpacaran karena mereka pasti mengetahui hukum yang sesungguhnya tentang pacaran ini. 


Aku tak tahu, apa yang mereka pikirkan mengenai hubungan ini. Aku hanya berdoa agar Allah segera memberikan kesadaran bahwa menjadi orang baik bukan hanya harus memperbaiki penampilan saja. Namun, ada banyak hal yang harus dijaga dan dilindungi dari godaan nafsu dan syeitan. Termasuk hati kita.




~Leci Seira 

Stabat, 17 September 2020 




#MujahidahWriter 

#InspiratorMuslimah 

#Day4 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuh Alasan Kenapa Saya Menulis. Kalau Kamu Bagaimana?

Assalamu'alaykum penulis-penulis hebat.. Wah ... ini perdana saya nulis blog loh, hihi :D Semoga tulisan saya bisa bermanfaat bagi teman-teman semuanya ya :) Aamiin.. Hari ini, saya akan membahas mengenai "7 Alasan Kenapa Saya Menulis." Nah, teman-teman disini pernah gak sih, mikirin alasan kenapa kita harus menulis? Pengin nulis, tapi gak punya alasan kuat untuk memulainya. Kalau pernah, hari ini saya akan kasih tau alasan kuat kenapa kita sebagai manusia harus menulis. Ini alasan saya lho, kalau teman-teman mau jadikan bahan renungan, Alhamdulillah banget. Tapi kalau temen-temen gak setuju, itu hak temen-temen ya. Hehe.. Ikuzo... 1. Berdakwah Lewat Tulisan     Jujur saja, sampai sekarang, ini menjadi alasan terkuat saya kenapa menulis. Saya sangat ingin menebarkan kebaikan melalui tulisan-tulisan saya. Saya bukanlah orang yang bisa memberikan motivasi secara langsung, atau menebarkan kebaikan secara langsung (terkadang juga bisa sih, hehe). Hanya saja, ket

Ya Allah. Aku Iri. Aku Cemburu

 Ya Allah. Aku Iri. Aku Cemburu  Oleh : @leciseira  Setiap kali aku melihat banyak orang yang selalu sanggup berlama-lama berinteraksi dengan Al-Qur'an, aku selalu cemburu. Aku iri. Mengapa aku tak bisa menjadi seperti mereka? Mengapa aku selalu malas melakukannya?  Setiap kali aku melihat banyak orang yang mampu konsisten menutup auratnya, aku selalu iri. Aku cemburu. Mengapa rasanya sulit sekali bagiku untuk melakukannya? Padahal, jauh di dalam lubuk hatiku, aku pun ingin melakukannya. Namun, selalu ada bagian dari hatiku yang seolah memberontak. Meski pemberontakan itu sudah berhasil aku kalahkan pun, selalu ada pihak yabg membuatku tak bisa menutup aurat dengan sempurna. Ya Allah, sesulit inikah jalan hijrahku?  Aku iri. Aku cemburu. Dengan banyak hati yang mampu menjaga kesuciannya. Sedangkan aku masih suka memendam perasaan yang tak seharusnya. Masih suka mengizinkan diriku jatuh cinta terlalu dalam selain pada-Nya.  Ya Allah. Aku cemburu. Aku iri. Mengapa sulit sekali menjad

"Jaga Lidahmu!" Hati-hati Membunuh Orang Lain dengan Perkataan!

"JAGA LIDAHMU!" Pernah denger kan, kutipan yang mengatakan bahwa "Lidah itu lebih tajam daripada pedang." Yap, itu bener. Bener banget  malah. Jadi, itu sebabnya kita mesti jaga lidah kita. Supaya nggak nyakitin hati orang lain! Lah, kok gitu? Iya! Karena, kita nggak akan pernah tau, sejauh mana perkataan kita bisa menyakiti hati orang lain. Kita nggak akan pernah tau, sejauh mana perkataan kita bisa membunuh mimpi orang lain. Dan kita nggak akan pernah tau, sejauh mana perkataan kita bisa melukai perasaan orang lain. Hei, nggak semua orang punya hati yang kuat! Banyak juga yang hatinya lemah. Yang nggak bisa denger kalimat kasar sedikit aja. Yang nggak bisa denger kritikan secuil aja. Yang nggak bisa denger hinaan sekelebat aja. Ada banyak orang yang hatinya lemah. Yang hatinya mudah terluka. Yang hatinya mudah merasa. Lantas, abis denger kalimat kita, jadi terpuruk, banyak pikiran, bahkan sampai sakit-sakitan. Nah, lho, ngeri, kan? I