Langsung ke konten utama

Postingan

Pujian Itu Seperti Belati

 Pujian Itu Seperti Belati  Oleh: @leciseira Bukan perkara mudah Allah berikan kita posisi tinggi. Karena akan ada banyak manusia yang lantas menyombongkan diri hanya karena merasa tinggi. Karena dilimpahi banyak prestasi, padahal Allah hanya menitipkan itu semua. Sewaktu-waktu Dia berhak mengambilnya kembali dari kita.  Aku sendiri tidak percaya bisa sampai di titik ini. Titik di mana banyak orang yang memujiku setulus hati. Meski ada yang diam-diam menanam dengki. Ada pula beberapa yang iri, tetapi mereka jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.  Setiap hari, entah berapa banyak orang yang memujiku. Mengatakan semua kehebatan dan pencapaianku. Mengatakan betapa mereka mengagumiku, padahal sungguh, aku tak sehebat itu. Aku tak sesempurna itu. Aku tak seberprestasi itu. Aku masih hamba pembelajar yang masih terus belajar. Aku masih hamba pembelajar yang ingin terus belajar. Jika saja Sang Mahacinta tak memberiku kesempatan untuk mengenal dua sahabat salihah yang senantiasa mengi
Postingan terbaru

Untuk 2020, kepada 2021

 Untuk 2020, kepada 2021 Oleh: @leciseira  Sepanjang tahun ini, banyak sekali yang terjadi dalam hidupku. Aku menyaksikan banyak orang yang datang dan pergi. Banyak yang bertemu dan berpisah. Banyak yang bahagia dan dirundung duka. Banyak yang merangkul dan melepaskan.  Sepanjang tahun ini, banyak hal-hal yang membuatku mengerti makna kehidupan. Menjadikanku sosok yang lebih kuat dan bermanfaat. Setiap pengalaman selalu mengajarkan hal baru yang sebelumnya tidak aku ketahui. Aku diperkenalkan dengan orang-orang hebat yang menjadi alasan mengapa aku bisa seperti sekarang. Kamu salah satunya. Iya, kamu yang tengah membaca ini. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih. Berkat semangat dan dukungan darimu, aku bisa melangkah sampai sejauh ini. Aku bisa berdiri sampai sekokoh ini.  Aku tidak pernah bisa membayangkan seandainya tidak ada kamu yang menguatkanku kala terjatuh. Merangkulku dan membisikkan kalimat penyemangat sebagai penenang hati. Dan, selalu mendengarkan keluhku ketika bersedi

Mungkin Ada yang Salah dari Hati Kita

 Mungkin Ada yang Salah dari Hati Kita  Oleh: @leciseira Terkadang, kita sering sekali tidak mau mengerti situasi orang lain. Padahal, kita selalu saja ingin dimengerti. Kita sering berburuk sangka, tetapi anehnya kita benci ketika orang lain berburuk sangka pada kita. Kita sering sekali egois, semuanya hanya memikirkan diri sendiri.  Kita selalu merasa menjadi yang paling benar. Kita selalu sulit memaafkan seolah diri sudah menjadi yang paling suci dari dosa dan kesalahan. Kita selalu bersikap seolah kita adalah manusia panutan yang tak pernah mencicipi pahitnya dampak dari kesalahan yang kita lakukan.  Terkadang, kita sering lupa bahwa kita masih berstatus manusia yang banyak salah. Namun, masih saja kita sombong dan tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. Berdalih bahwa itu dilakukan karena telah terluka begitu parah. Padahal, semua luka yang masih membekas di hati terjadi karena kita tak mencoba mengobati.  Kita lebih suka langsung melempar tuduhan dibanding bertanya dengan hati

Hidupćƒ¼Beragam Kisah dan Rasa

 Hidupćƒ¼Beragam Kisah dan Rasa Oleh: @leciseira Hidup ini memang tidak mudah. Sering kali datang masalah yang  menguji sabar, memaksa diri untuk lebih tegar. Hidup memang terkadang rumit. Senantiasa dihadapkan rintangan yang tak sekelumit.  Hidup ini memang selalu penuh tantangan. Kita dipaksa bertahan meski kaki sudah tak sanggup melangkah. Kita dipaksa tak menyerah meski selalu dihampiri air mata. Hidup ini memang tak selamanya indah. Ada banyak luka dan duka yang selalu menghiasi. Ada banyak kepergian dan kehilangan yang merupakan sesuatu yang pasti.  Hidup ini memang penuh dengan sandiwara. Ada yang bahagia, tetapi berpura-pura merana. Ada yang terluka, tetapi bersikap seolah baik-baik saja. Hidup ini memang tempat berbagi kisah. Tempat kita sama-sama melangkah menuju rida-Nya.  Hidup ini selalu dipenuhi beragam warna. Bukan berarti yang tak indah lantas hanya membawa kesedihan. Bukan berarti pula yang indah selalu membawa pada kebahagiaan. Hidup ini adalah sebuah perjuangan. Di man

Bukan Saya, Allah yang Keren

 Bukan Saya, Allah yang Keren  Oleh: @leciseira  "Wah, masyaallah, kamu hebat banget."  "Wah, kamu bener-bener menginspirasi aku. Bahagia banget bisa kenal orang kayak kamu."  "Wah, kamu masih muda karyanya udah banyak, ya. Keren banget, masyaallah. Jadi minder."  "Ajarin aku supaya bisa produktif kayak kamu, dong."  Setiap hari, entah berapa puluh kalimat pujian mengalir dari setiap orang. Memasuki celah-celah terkecil hati. Mencipta setitik noda keangkuhan yang awalnya tak tampak. Namun, karena dibiarkan terus-menerus titik kecil itu bersemayam tanpa ada usaha untuk membersihkan, hati yang semula putih, niat yang semula lurus, perlahan menjadi salah dan berbelok.  Disadari atau tidak, pujian itu lebih mengerikan daripada hinaan. Pujian seolah membangun dan menyemangati, padahal jika tak sesuai penempatannya justru bisa membunuh secara perlahan. Pujian itu jauh lebih tajam dibanding sembilu hinaan. Sekilas hinaan memang seolah menjatuhkan, tetap

Ya Allah, Aku Jatuh Cinta

 Ya Allah, Aku Jatuh Cinta  Oleh : @leciseira  Ya Allah, aku tak mengerti mengapa rasa ini hadir mengisi hatiku. Sejujurnya, aku takut. Aku takut tak mampu mengendalikan hatiku. Aku takut perasaan ini akan melumpuhkan imanku. Aku takut perasaan ini akan menjauhkanku dari-Mu.  Ya Allah, sejujurnya aku tak berani menyimpan rasa ini di hatiku. Aku takut membiarkannya terlalu dalam. Aku takut akan tenggelam. Aku takut tak bisa kembali ke permukaan. Aku takut tak bisa mengendalikan bahagia sehingga lupa akan semua batasan yang sejatinya ada.  Ya Allah, aku ingin menjaga kesucian hatiku. Namun, mengapa begitu sulit menepis perasaan ini? Aku tak ingin menodai cinta yang Engkau anugerahkan padaku, Ya Allah. Lantas, aku harus bagaimana? Aku harus melakukan apa agar cintaku tak ternodai hawa nafsuku sendiri?  Ya Allah, maafkan aku yang begitu sombong dan yakin dapat menjaga hati ini, padahal aku hanya manusia lemah yang senantiasa memohon perlindunganmu. Maafkan aku yang telah berani menjatuhkan

Menjadi Sahabat Al-Qur'an

 Menjadi Sahabat Al-Qur'an  Oleh : @leciseira Pernah tebersit di pikiranku untuk menjadi seorang yang senantiasa bisa bersahabat dengan Al-Qur'an. Yang tak pernah bosan meski selalu membacanya berulang-ulang. Yang tak pernah lelah menghafalnya meski dalam keadaan iman yang lemah. Yang tak pernah berhenti melafalkannya meski tubuh telah tak berdaya.  Sungguh, aku ingin bisa bersahabat dengan Al-Qur'an. Namun, mengapa rasanya begitu sulit? Mengapa aku lebih suka berlama-lama melihat beranda media sosialku dibandingkan berlama-lama melantunkan ayat-ayat yang sebenarnya senantiasa mampu menyejukkan hatiku? Ya Allah, ada apa dengan diriku? Ada apa dengan hatiku? Sungguh, aku ingin bisa menjadi sahabat Al-Qur'an. Yang semangatnya tak pernah melemah dalam menghafalkannya. Yang semangatnya tak pernah berkurang meski banyak godaannya. Namun, mengapa rasanya sulit sekali? Mengapa sulit untuk mengalahkan nafsu dan kemalasanku sendiri?  Ya Allah. Tolonglah hamba. Izinkan hamba agar