Langsung ke konten utama

HidupーBeragam Kisah dan Rasa

 HidupーBeragam Kisah dan Rasa

Oleh: @leciseira


Hidup ini memang tidak mudah. Sering kali datang masalah yang  menguji sabar, memaksa diri untuk lebih tegar. Hidup memang terkadang rumit. Senantiasa dihadapkan rintangan yang tak sekelumit. 


Hidup ini memang selalu penuh tantangan. Kita dipaksa bertahan meski kaki sudah tak sanggup melangkah. Kita dipaksa tak menyerah meski selalu dihampiri air mata. Hidup ini memang tak selamanya indah. Ada banyak luka dan duka yang selalu menghiasi. Ada banyak kepergian dan kehilangan yang merupakan sesuatu yang pasti. 


Hidup ini memang penuh dengan sandiwara. Ada yang bahagia, tetapi berpura-pura merana. Ada yang terluka, tetapi bersikap seolah baik-baik saja. Hidup ini memang tempat berbagi kisah. Tempat kita sama-sama melangkah menuju rida-Nya. 


Hidup ini selalu dipenuhi beragam warna. Bukan berarti yang tak indah lantas hanya membawa kesedihan. Bukan berarti pula yang indah selalu membawa pada kebahagiaan. Hidup ini adalah sebuah perjuangan. Di mana pada akhirnya kita akan kembali ke kampung halaman. Tempat kembali yang semua orang harapkan. Mungkinkah kita menjadi salah satu yang beruntung untuk menetap dan abadi dalam tempat yang penuh keindahan? 


Hidup adalah saat untuk diri menjadi lebih baik lagi. Cara Allah memberikan kesempatan yang tentu tak akan datang dua kali. Itu sebabnya, gunakan waktu yang kita miliki untuk terus menambah bekal diri. Barangkali esok, lusa, atau mungkin hari ini, kita takbisa mengembuskan napas lagi. 



~Leci Seira 

Stabat, 26 November 2020 



#MujahidahWriter 

#InspiratorMuslimah 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuh Alasan Kenapa Saya Menulis. Kalau Kamu Bagaimana?

Assalamu'alaykum penulis-penulis hebat.. Wah ... ini perdana saya nulis blog loh, hihi :D Semoga tulisan saya bisa bermanfaat bagi teman-teman semuanya ya :) Aamiin.. Hari ini, saya akan membahas mengenai "7 Alasan Kenapa Saya Menulis." Nah, teman-teman disini pernah gak sih, mikirin alasan kenapa kita harus menulis? Pengin nulis, tapi gak punya alasan kuat untuk memulainya. Kalau pernah, hari ini saya akan kasih tau alasan kuat kenapa kita sebagai manusia harus menulis. Ini alasan saya lho, kalau teman-teman mau jadikan bahan renungan, Alhamdulillah banget. Tapi kalau temen-temen gak setuju, itu hak temen-temen ya. Hehe.. Ikuzo... 1. Berdakwah Lewat Tulisan     Jujur saja, sampai sekarang, ini menjadi alasan terkuat saya kenapa menulis. Saya sangat ingin menebarkan kebaikan melalui tulisan-tulisan saya. Saya bukanlah orang yang bisa memberikan motivasi secara langsung, atau menebarkan kebaikan secara langsung (terkadang juga bisa sih, hehe). Hanya saja, ket

Ya Allah. Aku Iri. Aku Cemburu

 Ya Allah. Aku Iri. Aku Cemburu  Oleh : @leciseira  Setiap kali aku melihat banyak orang yang selalu sanggup berlama-lama berinteraksi dengan Al-Qur'an, aku selalu cemburu. Aku iri. Mengapa aku tak bisa menjadi seperti mereka? Mengapa aku selalu malas melakukannya?  Setiap kali aku melihat banyak orang yang mampu konsisten menutup auratnya, aku selalu iri. Aku cemburu. Mengapa rasanya sulit sekali bagiku untuk melakukannya? Padahal, jauh di dalam lubuk hatiku, aku pun ingin melakukannya. Namun, selalu ada bagian dari hatiku yang seolah memberontak. Meski pemberontakan itu sudah berhasil aku kalahkan pun, selalu ada pihak yabg membuatku tak bisa menutup aurat dengan sempurna. Ya Allah, sesulit inikah jalan hijrahku?  Aku iri. Aku cemburu. Dengan banyak hati yang mampu menjaga kesuciannya. Sedangkan aku masih suka memendam perasaan yang tak seharusnya. Masih suka mengizinkan diriku jatuh cinta terlalu dalam selain pada-Nya.  Ya Allah. Aku cemburu. Aku iri. Mengapa sulit sekali menjad

"Jaga Lidahmu!" Hati-hati Membunuh Orang Lain dengan Perkataan!

"JAGA LIDAHMU!" Pernah denger kan, kutipan yang mengatakan bahwa "Lidah itu lebih tajam daripada pedang." Yap, itu bener. Bener banget  malah. Jadi, itu sebabnya kita mesti jaga lidah kita. Supaya nggak nyakitin hati orang lain! Lah, kok gitu? Iya! Karena, kita nggak akan pernah tau, sejauh mana perkataan kita bisa menyakiti hati orang lain. Kita nggak akan pernah tau, sejauh mana perkataan kita bisa membunuh mimpi orang lain. Dan kita nggak akan pernah tau, sejauh mana perkataan kita bisa melukai perasaan orang lain. Hei, nggak semua orang punya hati yang kuat! Banyak juga yang hatinya lemah. Yang nggak bisa denger kalimat kasar sedikit aja. Yang nggak bisa denger kritikan secuil aja. Yang nggak bisa denger hinaan sekelebat aja. Ada banyak orang yang hatinya lemah. Yang hatinya mudah terluka. Yang hatinya mudah merasa. Lantas, abis denger kalimat kita, jadi terpuruk, banyak pikiran, bahkan sampai sakit-sakitan. Nah, lho, ngeri, kan? I